Jumat, 15 Oktober 2010

Physical Evidence

Physical Evidence

Lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang penting untuk mendukung jalannya proses pencapaian tujuan perusahaan. Jika keadaan lingkungan disekitar karyawan kurang baik maka hal tersebut akan membuat karyawan tidak dapat melaksanakan segala pekerjaan secara optimal. Lingkungan fisik merupakan bagian dari lingkungan kerja, namun lingkungan fisik hanya mencakup setiap hal dari fasilitas baik diluar maupun di dalam perusahaan.
Setiap badan usaha berusaha untuk menciptakan tampilan fisik yang baik di mata konsumen karena kesan konsumen terhadap suatu perusahaan akan mempunyai pengaruh yang penting bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya penampillan fisik yang baik maka perusahaan tersebut akan mampu menarik lebih banyak konsumen. Hal tersebut sesuai dengan pengertian Physical Evidence yang akan dijabarkan lebih lanjut.

A. PENGERTIAN PHYSICAL EVIDENCE
Physical evidence atau kita kenal dengan kata lain “bukti fisik” ini yaitu merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa Bukti fisik adalah struktur fisik dari sebuah perusahaan yang merupakan komponen utama dalam membentuk kesan sebuah perusahaan. Bukti fisik memiliki peranan penting untuk menarik minat konsumen agar datang ke suatu perusahaan dan melakukan pembelian.



B. UNSUR-UNSUR PHYSICAL EVIDENCE
Unsur-unsur ini sangat diperlukan dalam memajukan perusahaan, karena hal ini dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap jasa perusahaan. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam physical evidence, antara lain :
1. Lingkungan Fisik (servicescapes)
Dalam sebuah operasi kerja diperlukan penyeleksian operator kerja yang memenuhi syarat sehat fisik dan psikologis serta memiliki skill yang menunjang, tetapi tanpa adanya lingkungan fisik kerja yang baik maka akan timbul berbagai masalah dalam operasi kerja.
Manusia sebagai makhluk sempurna tetap tidak luput dari kekurangan,
dalam arti segala kemampuannya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan (interior), dan dapat juga dari luar perusahaan (eksterior). Hal-hal tersebut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kerja manusia. Lingkungan fisik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Lingkungan Eksterior
Merupakan lingkungan atau penampilan luar dari sebuah perusahaan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu dalam mendesain bagian luar perusahaan harus memperhatikan seperti :
 Desain eksterior
Eksterior selalu dikaitkan dengan seni atau keindahan, dimana eksterior adalah cerminan awal dari pengunjung dalam beraktivitas pada sebuah bank. Eksterior memiliki peran yang sangat penting untuk menimbulkan kesan nyaman bagi pengunjung dalam beraktivitas.

 Signage
Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).
 Area parkir
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.
 Landscape
Pemandangan terdiri dari fitur yang terlihat seperti luas tanah, termasuk elemen-elemen fisik seperti bentang alam, unsur-unsur hidup flora dan fauna, unsur-unsur abstrak seperti pencahayaan dan kondisi cuaca, dan unsur-unsur manusia seperti aktivitas manusia dan lingkungan binaan.
b. Lingkungan Interior
Merupakan penampilan di dalam sebuah perusahaan. Dalam merancang lingkungan interior harus dapat menampilkan suasana yang nyaman dan aman bagi pelanggan.
Fasilitas yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam antara lain :
 Desain interior
Adalah profesi yang kreatif dan solusi - solusi teknis yang diterapkan dalam struktur yang dibangun untuk mencapai lingkungan interiornya. Desain di ciptkan sebagai respon terhadapdan terkoordinasi dengan kode dan persyaratan peraturan dan mendorong prinsip – prinsip lingkungan yang ada di dalam ruangan.



 Peralatan
Adalah segala keperluaan yang digunakan manusia untuk mengubah lingkungan sekitar, termasuk dirinya dan orang lain, dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang dan mempermudah kebutuhan hidup manusia tersebut.
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan kantor, tanpa ada perbekalan kantor tidak mungkin kantor menghasilkan sesuatu, karena pegawai kantor bekerja untuk mengolah bahan dengan sarana dan dengan peralatan kantor yang ada.
 Signage
Adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).

 Tata Ruang
Tata ruang mengacu pada cara-cara penyusunan mesin-mesin, peralatan, dan perabotan sesuai ukuran, bentuk dan fungsinya untuk memfasilitasi tercapainya tujuan pelanggan dan karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja antara lain yaitu :
 Penerangan (Lighting)
Berdasarkan penelitian, cahaya lampu yang tidak memadai akan berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Dalam melaksanakan tugas sering kali karyawan membutuhkan penerangan yg cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut memiliki ketelitian. Penerangan atau cahaya lampu harus pula disesuaikan dengan ukuran ruangan kerja serta kondisi mata karyawan.
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan atau cahaya yang kurang cukup terang dapat menggangu penglihatan karyawan menjadi tidak jelas pada saat bekerja. Sehinnga pekerjaan mereka akan menjadi terhambat, banyak mengalami kesalahan, serta menjadi kurang efisien didalam melaksanakan dan menjalankan pekerjaan-pekerjaaan tersebut pada akhirnya tujuan perusahaan yang diharapkan akan sulit untuk dicapai. Oleh sebab itu perlu dipaerhatikan adanya penerangan atau cahaya yang cukup terang dan tidak menyiilaukan mata.

 Temperatur
Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja kondisi fisik dan emosi yang dapat mempengaruhi motivasi kerja kerja karyawan. Temperature antara 73o F sampai 77o F cocok untuk ruang kerja dengan kelembaban antara 25% hingga 50%. Temperature yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosi karyawan.

 Sirkulasi Udara
Jika kondisi didalam kantor yang kemungkinan penuh dengan karyawan sangatlah perlu diperhatikan adanya pertukaran udara yang cukup terutama didalam ruangan kerja. Karena adanya pertukaran udara yang cukup akan memberikan kesegaran fisik bagi karyawan. Sebaliknya kurangnya pertukaran udara akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan,sehingga tidak ada motivasi didalam melakukan tugas dan pekerjaan mereka.

 Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam berkerja akan terganggu. Sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak. Dalam jangka panjangnya bunyi tersebut dapat menggangu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dapat terjadi kesalahan dalam berkomunikasi dan akan berpengaruh pada emosi karyawan.

 Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua factor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat kerja.

 Pewarnaan
Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi, meningkatkan moral kerja dan menurunkan terjadinya kesalahan kerja. Penentuan warna dalam ruang kerja sangat mempengaruhi perilaku kerja. Oleh karena itu, pemilihan warna parlu disesuaikan dengan luas ukuran ruangan dan kondisi fisik ruang. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang – kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Di bawah ini terdapat daftar beberapa warna yang dapt mempengaruhi perasaan manusia.


http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

Physical Evidence pada Bank Tabungan Negara Persero Tbk

Physical Evidence pada Bank Tabungan Negara Persero Tbk

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bank Tabungan Negara, dibutuhkan Physical Evidence atau Bukti fisik yang bertujuan untuk mencapai kepuasan nasabah. Oleh karena itu strategi BTN salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas exelent berupa kenyamanan.meliputi lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.

Unsur – unsur bukti fisik pada bank BTN diberikan antara lain :
1. Lingkungan fisik ( servicecape )
Lingkungan fisik yang di miliki oleh BTN adalah sebagai berikut:
a) Lingkungan eksterior
Fasilitas – fasilitas yang termasuk ke dalam lingkungan eksterior pada PT. BTN adalah:
a. Signage

Gambar a.1 Pemasangan baliho Bank BTN
Pemasangan baliho ini bertujuan agar masyarakat dapat melihat dan mengetahui lokasi BTN,dan dijadikan sebagai identitas BTN.

Gambar a.2 billboard Bank BTN
Pemasangan billboard sebagai media promosi. Ini bertujuan agar masyarakat dapat tertarik dengan produk dan fasilitas yang disediakan oleh BTN

b. Area Parkir

Gambar b.1 Area parkir Bank BTN yang umumnya selalu ada didepan gedung Bank BTN.
Fasilitas area parkir BTN terletak didepan karena untuk mempermudah nasabah dalam memarkir kendaraanya. Jadi nasabah tidak perlu berputar-putar kebelakang.
c. Landscape

Gambar c.1 Landscape Bank BTN
Landscape ini bertujuan untuk memperindah dan memberikan kenyamanan.

d. Gedung PT. Bank Tabungan Negara

Gambar d.1 gedung Bank BTN Kantor Cabang dan Kantor Pusat.
Bangunan BTN memiliki ciri khas yang samapada setiap bangunan didepanya, yaitu pilar berbentuk Segilima yang merupakan logo dari BTN yang memiliki filosofi rumah lebah.
e. Logo

Gambar e.1 Logo Bank BTN
Logo BTN mengambil pola segi enam. Pola ini mengambil bentuk sarang lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah yang selalu menyimpan madu perolehannya. Dengan lambang ini, BTN melaksanakan pembagunan nasional dengan mengerahkan dana masyarakat berbentuk tabungan, disamping itu pola ini menyiratkan "atap rumah" yang menjadi citra dan misi utama BTN, sebagai pelaksana KPR bagi masyarakat.

b) Lingkungan Interior
a. Ruang Teller

Gambar a.1 Ruang teller Bank BTN kantor cabang

Gambar a.2 ruang teller Bank BTN Kantor Pusat
Ruangan teller BTN juga memiliki ciri khas pada setiap meja teller yaitu menggunakan marmer berwanrna gelap dan terdapat pembatas antrian yang berfungsi agar nasabah dapat mengantri dengan tertib.
b. Ruang Customer Service


Gambar b.1 Ruang Customer service Bank BTN
Ruangan ini berfungsi untuk melayani nasabah yang ingin mengetahui informasi tentang produk dan jasa pada BTN. Seperti pembukaan tabungan, giro, deposito, dan lain-lain
c. Ruang Tunggu

Gambar c.1 Ruang tunggu nasabah Bank BTN
Ruang tunnggu merupakan pelayanan yang diberikan kepada nasabah yng ingin menggunakan jasa bank. Hal ini bertujuan agar nasabah tidak berdiri.
d. Bentuk Tangga rumah yang menyerupai bentuk tangga Bank BTN cabang Depok

Gambar d.1 Bentuk Tangga rumah yang menyerupai bentuk tangga Bank BTN cabang Depok.
2. Lingkungan Pendukung Perusahaan lain yang berwujud
 Kartu Nama Perusahaan (bussines card)


Gambar 2.1 Kartu Nama Karyawan BTN
Kartu nama berguna sebagai pengenal dan identitas.
 Halaman WEB

Gambar 2.2 Halaman Web BTN
Halaman Web in berguna untuk mempermudah nasabah dalam mendapatkan informasi, jadi nasabah tidak perlu datang langsung ke bank, dapat mengakses melalui internet.



 Brosur, pamflet, dan buklet

Gambar 2.3 Pamflet BTN
Pamflet bertujuan untuk media promosi


Gambar 2.4 Booklet
Booklet bertujuan untuk media promosi

Gambar 2.5 Brosur BTN
Brosur bertujuan untuk media promosi

 Seragam



Gambar 2.6 Seragam teller BTN

Gambar 2.7 Seragam teller BTN

Warna-warna pada seragam BTN memiliki sebuah arti. Warna kuning menggambarkan keagungan, bebes, dan hangat yang dapat menimbulkan rasa gembira dan merangsang urat saraf mata, warna biru menggambarkan sebuah ketenangan,ketentraman, dan kesejukan yang mengurangi tekaanan atau ketegangan dan berpengaruh pada pola berfikir dan konsentrasi.


http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

Pengaruh Physical Evidence dalam Kualitas Jasa

Pengaruh Physical Evidence dalam Kualitas Jasa

Reliability (reliabilitas), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
Responsiveness (daya tanggap), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
Assurance (Jaminan), yakni perilaku karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perysahaan bias menciptakan rasa aman bagi para pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bias menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juda berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani .
Dimensi kepastian/jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi:
 Kompetensi (Competence), artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.
 Kesopanan (Courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian, dan sikap para karyawan.
 Kredibilitas (Credibily), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi, dan sebagainya.
Empathy (empati), yaitu perhatian individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.
Dimensi ini merupakan penggabungan dari dimensi:
 Akses, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.
 Komunikasi, merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan.
 Pemahaman pada pelanggan, meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Tangibles (bukti fisik), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan.




http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

Raja Muda Bisnis Multimedia

Hary Tanoesoedibjo Raja Muda Bisnis Multimedia

hary-tanoe
Hary Tanoesoedibjo, Presdir PT Bimantara Citra Tbk dinobatkan Warta Ekonomi sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005. Disebut, tidak banyak orang yang sukses dalam industri media elektronik maupun cetak. Salah satunya adalah Hary Tanoesoedibjo. Tak heran bila kemudian dia dijuluki “Raja Muda Bisnis Multimedia”.
Warta Ekonomi 28 Desember 2005: Kiatnya? Tahun 1989 ada orang yang bertanya: Siapa sih Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo? Dia baru berumur 25 tahun ketika mulai bekerja di PT Bhakti Investama. Waktu itu Hary baru saja meraih gelar Master of Business Administration dari Carlton University, Kanada. Namun, kalau pada 2005 masih ada yang bertanya siapakah Hary Tanoesoedibjo, atau yang akrab dipanggil Hary Tanoe, rasanya keterlaluan. Sebab, dialah raja bisnis multimedia di Indonesia.
Julukan “Raja Bisnis Multimedia” memang kian lekat pada pria kelahiran 26 September 1965 ini. Apalagi sejak mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk. tahun 2000 lalu, Hary mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan, mimpi itu terbukti. Kini Hary Tanoe mempunyai tiga stasiun TV swasta: RCTI, TPI, dan Global TV, juga stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi.
Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tak sampai lima tahun, Hary berhasil menguasai saham mayoritas di tiga stasiun TV tersebut. Saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra, grup usaha yang dahulunya dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo, putra mantan Presiden Soeharto.
Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah lagi, Hary mempunyai kemampuan menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang berpotensi untuk berkembang. Selain itu, banyak orang mengakui, kunci sukses Hary terletak pada kemampuannya menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang.
Sebelumnya, Bimantara juga memiliki stasiun radio Trijaya FM. Belakangan, untuk menambah eksistensinya dalam dunia media, Bimantara juga menerbitkan media cetak. Sampai saat ini ada majalah, tabloid, dan koran yang bergabung di bawah bendera Grup Bimantara. Ada majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan pertengahan 2005 lalu menerbitkan harian Seputar Indonesia.
Ke depan, MNC diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran di bawah Grup Bimantara. MNC juga bakal menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, TPI, Global TV, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan radio nasional di seluruh wilayah Tanah Air.
Maka, tak heran kalau, kabarnya, sepanjang tahun 2005 ini Hary telah menyiapkan dana sekitar US$20 juta untuk mewujudkan mimpinya melalui MNC tersebut. Bahkan, jika tidak ada halangan, seharusnya pada 2005 ini perusahaan MNC sudah bisa dijumpai di lantai bursa atau go public. Namun, tampaknya, sampai saat ini rencana untuk menambah modal melalui initial public offering belum kesampaian. (divera wicaksono)

Mr. Tanoesoedibjo was born in Surabaya in 1965. Mr. Tanoesoedibjo has successfully led the change of PT Global Mediacom Tbk from a conglomerate into a company with a focus on the Media and Telecommunication sectors.
Mr. Tanoesoedibjo has occupied the position as President Director of PT Global Mediacom Tbk since 2002. Mr. Tanoesoedibjo was previously the Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk. Mr. Tanoesoedibjo is the founding and controlling shareholder as well as the Group Executive Chairman of PT Bhakti Investama Tbk since 1989. In addition, he currently holds various positions in other companies, including as President Directors of PT Media Nusantara Citra (MNC) and PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (a position he has held since 2003) and a member of the Board of Commissioners of PT Mobile-8 Telecom, Indovision and many other companies within the Global Mediacom group of companies as well as Bhakti Investama Group.
Mr. Tanoesoedibjo is currently serving as the General Treasurer of National Sports Committee (KONI). He has been a speaker in various seminars as well as a lecturer of Corporate Finance, Investments and Strategic Management for post graduate programs in various universities.
Mr. Tanoesoedibjo received a Bachelor of Commerce (Honours) degree from Carleton University, Ottawa, Canada, in 1988 and a MBA degree from Ottawa University, Ottawa, Canada, in 1989.

http://thesuccesspartner.wordpress.com/2009/01/07/hary-tanoesoedibjo-raja-muda-bisnis-multimedia/

Jumat, 08 Oktober 2010

K O K I

K O K I

Maret 10th, 2009 by icai

Kita sering melihat orang yang berprofesi sebagai tukang masak di restoran. Apalagi bila restoran itu merupakan restoran yang mewah, maka tukang masaknya pun pasti orang yang sudah ahli. Mereka menggunakan pakaian yang khas. Ciri umum yang paling mudah untuk mengenali mereka adalah topinya yang panjang. Topinya khas banget, dan umumnya mereka saja yang memiliki topi yang sepeerti itu.
Hal yang sangat menarik tetang koki ini, umumnya mereka adalah laki-laki. Jarang sekali kita menemukan koki dengan jenis kelamin perempuan. Koki perempuan kebanyakan berada diwarung-warung sederhana di pinggir jalan, atau di restoran kelas menengah ke bawah.
Umumnya, dinegara kita, juru masak adalah perempuan. Dinegara lain hal itu tak berlaku. Walaupun sekarang ini para lelaki kita banyak yang pintar masak, dan menjadi koki di berbagai restoran, rasanya memang tak biasa. Apakah ini pertanda bahwa terjadi pergesaran peran antara laki-laki dan perempuan, atau memang sudah menjadi kelaziman bahwa peran itu bisa dilakukan oleh siapa saja ? entahlah.
Bagi teman-teman saya yang tak biasa dengan hal seperti itu, melihat suatu keanehan dalam peran tersebut. Bagi mereka, suatu hal yang sangat janggal bila ada lelaki yang jadi juru masak. Maklum karena mereka memang tinggal ditempat yang jauh dan jarang tersentuh oleh teknologi informasi, serta masih memegang teguh tradisi bahwa pekerjaan memasak memang tugasnya perempuan.
Menjadi koki mungkin menjadi pilihan hidup bagi sebagian lelaki, tapi masih banyak orang yang melihat peran itu sebagai peran yang tak pantas dilakukan oleh lelaki. Perempuan dengan kelembutannya dirasakan lebih pas untuk urusan masak-memasak ini. Perasaan dan kelembutan yang ada dalam diri perempuan dipercaya sebagian orang mampu mengalir lewat tangannya ke masakan yang dibuatnya. Itulah sebabnya, bila kita mencicipi masakan seorang perempuan akan terasa nikmatnya. Lelaki, dengan sikap dan sifat kerasnya dipercaya hanya mampu menghasilkan masakan yang kering dan keras. Entah hal ini benar atau salah kita dipersilakan untuk berbeda pendapat.
Perlu diteliti pula tentang sifat antara lidah perempuan dengan lidah lelaki. Dalam hal ini menyangkut kepekaan lidah itu untuk mengecap rasa. Menurut saya lidah perempuan lebih peka dengan rasa dibandingkan dengan lidah lelaki. Walaupun bias saja berbeda, atau sama saja, masakan perempuan selalu terasa enak, apalagi bila masakan itu dibuat dengan cinta dan keikhlasan.
Kenyataan bahwa banyak laki-laki yang jadi koki harus diterima sebagai sesuatu yang lumrah. Tapi perlu juga kita perhatikan rasa, kualitas, dan kuantitas yang dihasilkan oleh perempuan akankah berbeda dengan masakan yang dihasilkan oleh perempuan. Bila semuanya sama maka peren perempuan bisa digantikan oleh laki-laki. Bila tidak, maka sebaiknya urusan masak-memasak sebaiknya tetap dilakukan oleh perempaun.
http://icai.blogdetik.com/2009/03/10/k-o-k-i/

Kaum Melarat Penemu Makanan Enak Mahal

Kaum Melarat Penemu Makanan Enak Mahal
Siapa yang tak kenal CAP CAY ? Aku kira semua KoKiers sudah pernah mencicipi, baik yang versi halal maupun yang tidak. Istilah Cap Cay sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang arti harafiahnya "Sepuluh Sayuran" dan nama itu setahu ku cuma dikenal di Indonesia. Walau Cap Cay jelas masakan China tetapi ternyata dinegeri China sendiri tidak dikenal...............memang ada yang menduga itu berasal dari Taishan suatu daerah di China yang penduduknya banyak mengembara (macam orang Padang dan Batak barangkali) atau dimasa Dinasti Qing.

Ada pula yang memperkirakan Cap Cay pertama kali disajikan oleh jurumasak Duta Besar Li Hung saat berkunjung ke New York pada tanggal 29/08/1896 untuk menjamu pembesar China dan Barat. Tetapi aku lebih sreg kepada kisah berikut, yaitu penemu masakan Cap Cay ini adalah para imigrant China di San Francisco yang didatangkan dari China untuk memasang rel kereta api. Soalnya penduduk lokal sendiri baik Indian maupun hitam tidak kuat bekerja (banyak yang sakit atau mati) di medan yang begitu ganas cuacanya. Nah, sebagian dari mereka yang habis kontrak kerjanya meneruskan tinggal di USA dengan bekerja jadi kuli atau pekerja didapur Restoran Barat dan yang punya sedikit modal serta keberanian membuka Binatu (cuci pakaian) dan/atau Warung Makan China. Yang bekerja didapur Restoran Barat mendapati bahwa restoran banyak membuangi sisa-sisa potongan sayur dan tetelan daging macam-macam ketempat sampah. Dia merasa sayang, maka minta izin untuk dibawa pulang......................

Setibanya dirumah dia bereksprimen memasaknya sampai akhirnya tercipta rasanya yang cocok. Lalu dia bagi-bagikan kepada tetangga, sanak familinya dan teman-temannya ................... terbukti mereka juga menyukainya. Maka dia memberanikan diri buka warung Cap Cay dengan pelanggan mula-mula ya kuli-kuli China bahkan kemudian kuli-kuli ras-ras lainnya. Lama kelamaan masakan ini yang di USA dinamakan CHOP SUEY (apa artinya aku tidak tahu) dikenal luas di USA, sehingga di masa itu bertebaran Warung atau Restoran Chop Suey diberbagai kota di USA dan pelanggannya bukan lagi kuli-kuli melainkan orang-orang berduit.

Barangkali didunia ini etnik China adalah yang paling rajin menekuni otak-atik resep makanan, dari suatu bahan inferior menjadi masakan superior. Apa yang dibuang oleh etnik lainnya, oleh mereka di-"sulap" jadi makanan lezat dan mahal. Siapa sangka SARANG BURUNG WALET yang berasal dari air liur burung walet bisa menjadi makanan yang amat mahal ? Siapa nyana CEKER AYAM yang dulunya dibuang atau paling-paling untuk bikin kuah bulion orang miskin sekarang malah dijadikan sajian di pesta makan YUM CHA (dim sum) dan sekarang dijadikan komoditi ekspor Australia ke Hongkong dan China ?

"HISIT" atau "SIRIP IKAN HIU" menjelma jadi masakan mahal. Siapa sudah merasakan nikmatnya sup hisit telur kepiting ?

"BEGGAR CHICKEN" atau "AYAM PENGEMIS" yang diketemukan oleh pengemis kini jadi sajian mewah di restoran berprestige.

REBUNG (BAMBOO SHOOT) yang awalnya hasil korek-korek tanah oleh penduduk miskin yang kelaparan di musim dingin boleh pula ikut nongkrong di restoran kaum berada.

BLACK TRUFFLE yang dijuluki BLACK GOLD berharga $ 3,000 per kg. Jenis fungus yang mula-mula ditemukan di salah satu hutan di Perancis masih bersaudara dengan mushroom dan tumbuh tersembunyi dibawah permukaan tanah diantara akar pepohonan Oak dan Hazelnut. Penemuan tidak sengaja oleh petani gurem dikemudian hari jadi makanan paling bergengsi didunia kuliner. Penulis Alexandre Dumas menyebutnya sebagai "the gastronome's holy of holies".


NASI JAMBLANG dikota Cirebon awalnya ditujukan untuk makanan kuli pelabuhan. Segala jenis masakan termasuk nasi dibuat dalam kemasan yang sangat kecil dan memakai daun jati..................tetapi disitulah keunikan dan kelezatannya. Kombinasi masakan yang disantap ada ditangan pelanggan. Maksud semula dibuat kecil-kecil adalah untuk memungkinkan pelanggan yang kantongnya cekak mengatur budget makannya, tetapi bagi kaum berduit itu malah itu porsi yang pas dan menggelitik, tidak bikin mual.

Sekarang ini penggemar Nasi Jamblang bukan hanya para marginal melainkan juga yang bermobil mewah, bukan pula melulu orang Cirebon melainkan juga dari kota-kota lainnya. Dan Nasi Jamblang untuk kelas atas (mungkin kualitas bahannya beda dan variasi jenisnya lebih banyak) jelas-jelas mahal.



Ada banyak kisah atau sejarah penemuan makanan diberbagai kota di Indonesia maupun didunia.

Di Indonesia saja ada nasi kucing, tempe, oncom, rangginang, dan lain-lain........................silahkan Anda yang melanjutkan.

Pembagian Jasa Berdasarkan Proses

Pembagian Jasa Berdasarkan Proses

April 28, 2008 by snowy

Beberapa dari kita mungkin bekerja / berusaha dalam bidang jasa. Nah, jasa (service) itu luas banget. Dari salon, bengkel, bank, bioskop, cafe, dll dll dll dll.

Nah, buat yang masih bingung, bisnis jasanya termasuk yang seperti apa, mungkin saya bisa bantu sedikit dengan memberikan mapping.

Nah, table berikut mungkin bisa membantu kita dalam mapping.
Who or what is the direct recipient of the service
Direct at People Direct at Possession
What is the nature of the service Tangible People Processing Possession Processing
Intangible Mental Stimulus Processing Information Processing

Cara bacanya begini….

* People Processing adalah jika yang dilayani adalah langsung kepada si customer, dan bisa terlihat. Contoh : Salon. Rambut si customer kelihatan khan?
* Possession Processing adalah jika yang dilayani benda (yang bisa diraba / dilihat) milik customer. Contoh : Bengkel mobil. Si customernya ga ikutan diperbaiki khan ? Hehehehe
* Mental Stimulus Processing adalah jika yang dilayani adalah langsung si customer, tetapi tidak bisa dilihat secara langsung. Contoh : bioskop. Yang dilayani adalah mental si Customer (dengan film2 komedi, action, drama, horror, dll dll dll).
* Information Processing adalah jika yang dilayani adalah benda milik customer yang tidak terlihat. Contoh : Bank. Kalo kamu ke bank, yang diolah oleh mereka adalah informasi hak kepemilikan kamu. Uang kamu berapa…. transfer ke mana…. dll dll dll.

Cara penanganan untuk tiap tipe processing jelas beda beda. Tetapi intinya tetap sama kok, yaitu kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah diatas segalanya.

Untuk usaha salon (people processing), pastikan pelanggan merasa cozy dengan ruangan salon, karena dari situ mereka akan memiliki persepsi mengenai layanan pada saat pertama kali mereka masuk (walaupun belom diapa apain). Pastikan potongan rambutnya benar benar sesuai dengan karakter mereka. Pastikan juga bahwa pegawai yang berada didepan (yang langsung berinteraksi dengan pelanggan) adalah yang ramah.

Untuk usaha bengkel (possession processing), yang menjadi titik tumpu kepuasan pelanggan adalah kualitas pekerjaan para montir, dimana mereka harus bisa memperbaiki kerusakan tepat sasaran dan cepat. Kebutuhan akan keahlian montir jauh lebih tinggi daripada tingkat keramahan (walaupun keramahan tetaplah harus diperhatikan).

Untuk usaha bioskop (mental stimulus processing), yang menjadi titik tumpu kepuasan pelanggan adalah kepuasan mereka ketika mereka mengalami proses jasa. Beberapa customer berani membayar lebih mahal untuk kualitas yang lebih bagus (ruang studio yang lebih nyaman, sound system yang lebih stereo, dll). Oleh sebab itu, proses ketika “jasa di-deliver” ke pelanggan adalah saat saat paling menentukan. Mereka akan kecewa ketika pertunjukan berlangsung ternyata Air Conditioning tidak bekerja baik, atau bila suara tiba tiba hilang, dll.

Untuk usaha bank (information processing), masalah kepercayaan dan kemudahan adalah yang menjadi titik tumpu. Bank yang sering mengalami kegagalan transaksi akan mengakibatkan customer kecewa dan berpaling ke bank lain. Bank yang ATM-nya susah didapati dan ga bisa internet banking bukanlah bank yang menarik.

Di era sekarang, usaha jasa adalah yang paling gampang dimulai tetapi juga paling mudah berhenti. Pasar yang digarap tidak banyak berubah (dalam hal kuantitas). Yang akan menentukan keberhasilan adalah (lagi lagi) kepuasan pelanggan.

http://firmanfajar.wordpress.com/2008/04/28/pembagian-jasa-berdasarkan-proses/

Kegiatan distribusi

MANAJEMEN DISTRIBUSI PRODUK-PRODUK AGROINDUSTRI
Dr. Ir. H.S. Dillon
Direktur Eksekutif Centre for Agriculture Policy Studies, Mantan Staf Ahli Menteri Pertanian


I. LATAR BELAKANG
Kegiatan distribusi adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperanan menghubungkan kepentingan produsen dengan konsumen, baik untuk produksi primer, setengah jadi maupun produk jadi. Melalui kegiatan tersebut produsen memperoleh imbalan sesuai dengan volume dan harga produk per unit yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Hasil pemasaran tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan yang proporsional bagi petani atau produsen komoditas yang bersangkutan sesuai dengan biaya, resiko dan pengorbanan yang sudah dikeluarkan. Dilain pihak para pelaku pemasaran diharapkan memperoleh imbalan jasa pemasaran proporsional dengan pelayanan dan resiko yang ditanggungnya. Dalam bidang agroindustri, untuk istilah distribusi lebih sering digunakan istilah tataniaga atau pemasaran.
Karakteristik produk-produk agroindustri Indonesia adalah didominasi oleh usaha-usaha kecil (mikro) dan disisi lain, kebutuhan suatu industri menghendaki volume pasokan yang cukup besar, sehingga untuk mencapai skala ekonomi diperlukan adanya keterpaduan dengan perusahaan besar dalam bentuk kerjasama kemitraan usaha yang adil dan proporsional bagi masing-masing pelaku. Selain itu, sifat-sifat produk agroindustri yang antara lain adalah bulky, risky, perishable, volumineous, heterogen dalam mutu, standar dan lain-lain akan sangat mempengaruhi upaya dan kegiatan manajemen distribusinya.
Manajemen distribusi produk-produk agroindustri merupakan bagian yang sangat penting dalam rangkaian usaha pengembangan produk yang bersangkutan maupun dalam pengembangan ekonomi secara keseluruhan, terutama dikaitkan dengan aspek globalisasi produksi dan globalisasi
pasar yang akhirnya akan menimbulkan persaingan global. Dalam globalisasi produksi, setiap negara atau perusahaan dapat melakukan kegiatan produksi dimana saja yang paling menguntungkan baginya baik untuk seluruh komponen maupun sebagian komponen produknya ; atau menurut
bentuk agroindustri primer, setengah jadi maupun produk jadi (batasan produk agroindustri disini adalah produk-produk hilir pertanian). Dalam era globalisasi, maka akan terjadi proses integrasi pasar domestik dengan pasar dunia, sehingga dengan demikian semua kegiatan harus berwawasan
competitiveness dan efisiensi, termasuk kegiatan distribusinya.
Bilamana dikaitkan dengan inti kebijaksanaan pangan nasional yaitu penyediaan pangan yang cukup tersebar merata pada tingkat harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat dan masih mampu menggairahkan petani/produsen sehinggga tercipta upaya untuk meningkatkan produksi, maka terdapat 3 (tiga) aspek yang saling berkaitan dalam kebijaksanaan tersebut, yaitu aspek produksi, aspek distribusi dan aspek konsumsi. Aspek distribusi dalam hal ini sangat berperan dalam rangka stabilisasi harga pangan nasional.
Selanjutnya akan dibahas manajemen distribusi/tataniaga/pemasaran produk-produk agroindustri yang mencakup efisiensi saluran distribusi /pemasaran, perlunya jaringan distribusi yang efektif dan efisien dalam rangka stabilisasi harga dan kegiatan manajemen produk-produk spesifik
agroindustri.

II. SALURAN DISTRIBUSI /TATANIAGA/PEMASARAN PRODUK AGROINDUSTRI
Distribusi sebagaimana dikatakan sebelumnya adalah pergerakan produk disemua tahap pengembangannya, dari pemerolehan sumberdaya melalui proses produksi sampai ke penjualan akhir. Dari pengertian ini, distribusi produk agroindustri dapat dilihat sebagai suatu proses penambahan nilai atau kepuasan kepada bahan baku dengan mengalihkan bahan baku itu ke
produsen, ke pedagang perantara, dan akhirnya ke konsumen akhir.
Saluran distribusi/pemasaran adalah rute dan status kepemilikan yang ditempuh oleh suatu produk ketika produk ini mengalir dari penyedia bahan mentah melalui produsen sampai ke konsumen akhir. Saluran ini terdiri dari semua lembaga atau pedagang perantara yang memasarkan produk
atau barang/jasa dari produsen sampai ke konsumen. Di sepanjang saluran distribusi terjadi beragam pertukaran produk, pembayaran, kepemilikan dan informasi. Saluran distribusi diperlukan karena produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (form utility) bagi konsumen setelah sampai ke tangannya, sedangkan lembaga penyalur membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dari produk itu.
Saluran distribusi produk-produk agroindustri terutama dibutuhkan karena adanya perbedaan yang menimbulkan celah-celah atau kesenjangan (gap) diantara produksi dan konsumsi, yang terdiri dari:

1. Geographical gap : perbedaan jarak geografis yang disebabkan oleh
perbedaan tempat pusat produksi dengan lokasi konsumen yang tersebar
dimana-mana, sehingga jarak yang semakin jauh menimbulkan peranan
lembaga penyalur menjadi bertambah penting ;
2. Time gap : perbedaan jarak waktu yang disebabkan oleh celah waktu yang
terjadi antara produksi dan konsumsi dari produk-produk yang dihasilkan
secara besar-besaran. Hal ini terjadi karena pembelian dan konsumsi
produk timbul dalam waktu tertentu, sedangkan produksi dilakukan secara
lebih hemat dengan kegiatan produksi yang terus menerus, sehingga
terdapat perbedaan waktu antara saat produksi dengan saat konsumsi atau
penggunaannya ;
3. Quantity gap : dimana produksi dilakukan dalam skala besar untuk
memperoleh biaya per unit/satuan rendah, sedangkan konsumsi dalam jumlah
yang kecil-kecil untuk jenis produk pada saat tertentu ;
4. Variety gap : sebagian besar produsen/perusahaan agroindustri
menspesialisasikan dirinya dalam memproduksi produk tertentu, sedangkan
konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam, sesuai dengan selera
atau cita rasanya, dan
5. communication & information gap : konsumen sering tidak mengetahui
sumber-sumber produksi dari produk-produk agroindustri yang dibutuhkan,
sedangkan produsen tidak mengetahui siapa dan dimana konsumen potensial
berada. Akibatnya dibutuhkan fungsi distribusi yang dijalankan dalam
saluran distribusi yang ada.

III. MANAJEMEN SISTEM DISTRIBUSI TATANIAGA/PEMASARAN AGROINDUSTRI

Sistem tataniaga agroindustri kita seringkali dikatakan merupakan bagian yang paling lemah dalam mata rantai perekonomian atau dalam aliran barang-barang. Dengan kata lain efisiensi di bidang tataniaga masih rendah, sehingga kemungkinan atau peluang untuk peningkatan efisiensinya
masih besar.

Secara konsepsional, sistem tataniaga/pemasaran dapat dianggap efisien apabila memenuhi 2 (dua) syarat sebagai berikut :
(1) Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya, dan
(2) Mampu mengadakan pembagian yang adil dari pada keseluruhan harga yang dibayar oleh konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.

A. Sistem Distribusi/Tataniaga/Pemasaran yang Efisien

Banyaknya rangkaian jual beli yang dialami oleh suatu komoditi sejak di produksi sampai pada konsumen akhir juga mempengaruhi efisiensi pemasaran produk-produk yang bersangkutan. Semakin banyak jumlah transaksi yang dialami suatu barang sebelum mencapai konsumen akhir
semakin besar biaya pemasaran yang ditimbulkannya, karena setiap transaksi akan dijadikan sumber keuntungan bagi pelakunya. Semakin tinggi biaya pemasaran menunjukkan semakin rendahnya efisiensi sistem pemasarannya.

Efisiensi pemasaran juga sangat dipengaruhi oleh efisiensi sistem transportasi yang menghubungkan lokasi produsen dan konsumen. Untuk komoditas ekspor hal ini menjadi lebih penting karena biaya transportasi akan mempengaruhi harga penawaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi daya saing produk yang bersangkutan di pasar internasional. Biaya administrasi di pelabuhan, retribusi dan pungutan-pungutan lain merupakan tambahan biaya pemasaran yang cukup mempengaruhi harga penawaran. Hal demikian mempunyai peranan yang cukup besar terhadap lemahnya daya saing produk-produk ekspor Indonesia di luar negeri.

Sistem pemasaran komoditas pertanian yang tidak efisien, seperti yang terjadi pada hampir semua daerah produksi pertanian, menyebabkan posisi petani yang kurang menguntungkan. Upaya untuk memperbaiki posisi petani dalam sistem pemasaran komoditas perlu dilakukan dengan
memperhatikan :
• Lemahnya permodalan di tingkat petani ;
• Sistem transportasi yang relatif mahal dan belum menjangkau sebagian besar sentra-sentra produksi dan
• Lembaga-lembaga pemasaran yang belum bisa berfungsi seperti yang diharapkan.
Menghadapi permasalahan petani, pemerintah telah mengusahakan agar petani mendapat kesempatan untuk meraih marjin yang lebih besar sehingga pendapatan mereka proporsional dengan pendapatan pedagang dan pengolah maupun dengan pelaku ekonomi di sektor lainnya.
Memperpendek rantai tata niaga adalah suatu alternatif untuk mengurangi biaya pemasaran
sehingga memberi peluang peningkatan harga di tingkat petani. Alternatif yang lain adalah mengusahakan pemasaran yang lebih terarah oleh petani, dimana penjualan dapat dilakukan pada saat harga menguntungkan, dan bukan pada saat panen. Untuk dapat melakukannya, petani harus mempunyai sarana penyimpanan produk dan keuangan yang kuat untuk membiayai keperluan hidupnya selama produknya belum terjual.
Sistem distribusi/pemasaran berbagai komoditas menunjukkan bahwa secara umum pemasaran komoditi pertanian mempunyai ciri yang sama. Volume komoditas yang diproduksi atau dikelola per-satuan waktu merupakan faktor penentu jumlah keuntungan yang bisa diperoleh masing-masing pelaku kegiatan produksi dan pemasaran agribisnis tersebut. Dalam hal ini petani sangat
tergantung pada luas lahan dan siklus tanaman, disamping modal kerja.

Sebaliknya pada pedagang, faktor penentu adalah modal, karena dengan lahan terbatas dapat mengelola komoditi yang jauh lebih besar volumenya. Konsekuensi dari kondisi demikian adalah peluang yang tidak seimbang diantara mereka untuk meraih pendapatan dari komoditi yang sama. Petani mempunyai peluang yang paling kecil karena batasan lahan, umur dan siklus tanaman,
ditambah dengan resiko kegagalan panen yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak bisa mereka kuasai, seperti iklim, bencana alam, gangguan hama dan sebagainya.

Selain itu, kondisi yang ditentukan oleh sifat alam komoditas pertanian tersebut masih sering ditambah dengan ketidak seimbangan antara jumlah petani produsen dan pembeli sehingga proses penentuan harga lebih menguntungkan pedagang. Pemasaran menjadi tidak transparan
karena kenaikan harga di tingkat konsumen tidak ditransmisikan ke tingkat petani.

Untuk komoditi yang bersifat musiman, petani menghadapi tambahan faktor pembatas, karena pada saat musim panen produksi komoditas sejenis melimpah sehingga harga cenderung menurun. Petani yang terdesak kebutuhan hidup, akan menerima harga yang kurang menguntungkan tersebut.

Biaya transportasi dan pungutan-pungutan merupakan komponen yang cukup besar dalam biaya pemasaran. Biaya yang besar tersebut menyebabkan petani merasa berat untuk memasarkan sendiri produknya. Untuk meningkatkan peluang petani memperoleh keuntungan yang lebih tinggi,
faktor-faktor pembatas dalam sistem pemasaran yang dapat ditanggulangi antara lain adalah : melakukan penjualan produk secara bersama-sama/massal, pengembangan sarana dan prasarana transportasi terutama yang menghubungkan sentra produksi dengan lokasi pemasaran, penyediaan informasi pasar mengenai harga, volume dan lokasi yang membutuhkan.


B. Jaringan Distribusi yang Efektif dan Efisien

Penciptaan harga yang stabil perlu diupayakan dengan menjamin cukupnya suplai diseluruh wilayah Indonesia sepanjang masa terutama yang berasal dari produksi dalam negeri, sehingga kebijaksanaan stabilisasi harga pangan sebagai pencipta harga yang terjangkau oleh daya beli
masyarakat dan masih mampu menjamin gairah berproduksi petani dilaksanakan melalui fungsi-fungsi pengadaan dan penyaluran. Dengan demikian, usaha stabilisasi harga harus menjamin tersedianya pasokan yang tepat jumlah dan waktu serta tersedia di seluruh daerah dan disalurkan melalui
jaringan distribusi yang efektif dan efisien.

Jaringan distribusi pangan selama ini dilakukan oleh pedagang besar, menengah, kecil dan koperasi dalam saluran distribusi sesuai dengan kemampuan dan lingkungannya. Sebagai bagian dari sistem pangan, jaringan distribusi mempunyai peranan yang penting dilihat dari aspek upaya mendorong dalam meningkatkan produksi, menjamin stabilitas harga, memberi kesempatan kerja dan usaha serta menyediakan pangan kepada konsumen.

Dari aspek peningkatan produksi, sektor distribusi menjadi penghela karena dapat mendorong / mengarahkan pengalokasian sumber-sumber produksi secara efisien dan efektif oleh produsen. Dari sisi stabilitas harga, jaringan distribusi yang efektif mampu menjamin penyediaan pangan yang cukup antar waktu dan antar daerah sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan pangan sesuai kebutuhannya pada tingkat harga yang terjangkau.

Dari sisi penyediaan kesempatan kerja dan usaha, saluran distribusi yang efektif mampu menciptakan kesempatan usaha bagi pedagang bahan baku, pengumpul, pengolah, pedagang besar, grosir, pengecer dan buruh yang terlibat dalam setiap mata rantai aktivitas perdagangan
tersebut. Oleh karena itu, gangguan dalam sistem distribusi memiliki dampak ganda dilihat dari penurunan kesempatan kerja baik dari sisi produksi yang menghasilkan barang tersebut serta sisi pemasaran yang melaksanakan kegiatan distribusi. Dampak selanjutnya adalah pada konsumen yang juga mengalami kerugian.

C. Manajemen Transaksi

Mengingat sifat-sifat produk agroindustri yang telah disebutkan sebelumnya, maka mengharuskan distribusi dilakukan dengan sistem transaksi yang memperkecil resiko dan memperbesar nilai tambah. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan sistem hedging dan future trading.

D. Manajemen Sarana dan Prasarana
Harus diupayakan agar sesuai dengan sifat-sifat produknya. Bagi produk yang bulky dan volumineous dapat diupayakan kedekatan konsumen dalam pengembangan produknya. Sedangkan bagi produk yang risky dan perishable dapat dilakukan pengembangan sarana dan prasarana transportasi spesifik seperti pendingin dan sebagainya.

E. Manajemen Kelembagaan

Mengingat produk agroindustri seringkali heterogen karena produsen yang kecil dan jumlahnya banyak, maka diperlukan institutional building dalam kelembagaan distribusinya.
Berbagai lembaga pemasaran telah dibentuk oleh pemerintah maupun swadaya masyarakat dengan maksud membantu petani, seperti koperasi maupun pusat-pusat pemasaran lainnya. Namun demikian masih banyak yang belum mampu menjalankan tugasnya karena alasan kekurangan modal dan lemahnya keahlian manajemen, keuangan maupun manajemen komoditas, juga keahlian
pemasarannya. Hal ini banyak terjadi terutama pada KUD. Akibat arus barang dan uang yang tidak lancar, maka merugikan petani.

IV. KESIMPULAN
Terdapatnya beberapa kesenjangan yaitu geographical gap, time gap, quantity gap, variety gap dan communication & information gap diantara kegiatan produksi dan konsumsi produk-produk agroindustri, maka dibutuhkan saluran distribusi untuk dapat menyalurkan produk dari pihak
produsen kepada pihak konsumen pada waktu yang tepat dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan.

Faktor-faktor penyebab lemahnya posisi petani dalam sistem pemasaran adalah disamping lemahnya permodalan, sifat komoditas yang mudah rusak, skala usaha yang kecil, sistem transportasi yang kurang memadai, lembaga-lembaga pemasaran yang belum berfungsi baik dan resiko kegagalan panen serta struktur pasar yang cenderung oligopsonis.
Pengembangan daerah sentra produksi baru hendaknya diikuti oleh kesiapan lembaga pemasaran dan infrastrukturnya dalam membantu menyerap produksi petani. Kesiapan ini sangat diperlukan agar produksi yang dihasilkan petani dapat disalurkan ke daerah konsumsi. Jika hal ini tidak diperhatikan maka petani akan kesulitan memasarkan produksinya.
Kurangnya informasi mengenai kebutuhan dan produksi pada daerah konsumsi juga merupakan kelemahan struktur kelembagaan perdagangan pada pusat produksi dengan pusat konsumsi serta infrastruktur yang tersedia. Oleh karena nya perlu diciptakan koordinasi yang baik dalam sistem
perdagangan dari daerah produksi ke daerah konsumsi serta penyempurnaannya melalui pengembangan jaringan usaha koperasi.
Pembentukan jaringan usaha koperasi ini didasarkan pada tidak adanya arus informasi tentang situasi daerah produksi pada pedagang di daerah konsumsi dan terbatasnya informasi daerah konsumsi pada pedagang di daerah produksi. Informasi yang tidak diketahui pedagang umumnya
mengenai musim panen, jumlah produksi dan harga di daerah produksi, sedangkan pedagang di daerah produksi tidak mengetahuii informasi tentang waktu yang tepat untuk mengirim barang sesuai dengan permintaan setiap bulan pada berbagai wilayah konsumsi.
Jaringan distribusi yang efektif dan efisien mampu menjamin stabilitas harga pangan yaitu dengan menjamin ketersediaan pangan yang cukup antar waktu dan antar daerah pada tingkat harga yang terjangkau.
Dalam upaya mengembangkan manajemen distribusi spesifik produk-produk agroindustri, manajemen transaksi dan manajemen sarana dan prasarana serta manajemen kelembagaan perlu disesuaikan dengan sifat-sifat dan karakteristik produk-produk agroindustri.

http://netseminar.tripod.com/dillon.htm

Distribusi memegang peranan penting

Definisi/Pengertian Saluran Distribusi & Jenis/Macam Jalur Distribusi Barang Dan Jasa
Mon, 19/05/2008 - 12:03am — godam64
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Saluran distibusi dipengaruhi faktor
Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler (distributor/agen) yang melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer (peritel) yang mengecerkan produk kepada konsumen akhir.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa :
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
Contoh : Bengkel, Rumah Makan, Pangkas Rambut, Salon, Panti Pijit, Dsb
2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Koran, Es Krim, Dll
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Mie Instan, Beras, Sayur-Mayur, Minuman Dalam Kemasan, dll
4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Barang Impor
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang mie ayam gerobak keliling.
6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar negeri untuk dijual ke pabrik-pabrik di dalam negeri.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-saluran-distribusi-jenis-macam-jalur-distribusi-barang-dan-jasa

Trading

Trading

OVERVIEW
Dalam Industri Trading, jalur distribusi memegang peranan penting. Namun pelaku Industri Trading, terutama distributor kini tidak lagi bisa hanya mengandalkan luasnya jaringan distribusi dan armada yang kuat. Tanpa sistem teknologi informasi yang memadai, kemungkinan terjadinya kesalahan (human error) sangat besar dalam proses pengiriman barang sampai ke agen-agennya. Dengan cara konvensional, selain pengiriman barang yang memakan waktu lama, proses pengiriman dan konsolidasi data juga menjadi sangat lambat karena dilakukan secara manual dan ketepatan serta keakuratan data menjadi sangat rendah, sehingga mengakibatkan keputusan bisnis yang diambil menjadi tidak tepat. Karena hal yang disebutkan di atas, maka pelaku Industri Trading menjadi sulit dalam memonitor arus distribusi barang yang kadang mengakibatkan terjadinya kerugian.
PELUANG
Untuk memenangkan persaingan ketat dalam usaha distribusi produk konsumsi, distributor dituntut mempunyai jaringan seluas-luasnya, dengan infrastruktur yang seefisien mungkin. Jaringan luas akan menjamin penyebaran produk sampai ke pelosok. Sementara, armada dan penggudangan yang handal akan menjamin kecepatan pengiriman barang ke konsumen akhir, sehingga tidak sampai terjadi kekosongan barang tertentu yang dibutuhkan konsumen di gerai atau kios ritel.
SOLUSI
Industri Trading membutuhkan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Minimum Barang (Storage Management Information System) yang akurat dan tepat waktu, ketersediaan stok barang setiap saat dengan harga yang kompetitif dan kualitas barang yang harus selalu terjaga, serta kebutuhan mengintegrasikan perkembangan supply chain yang semakin panjang dan kompleks. Lintasarta dapat menjawab semua kebutuhan dari industri ini.
Pada umumnya Industri Trading berskala besar telah menggunakan aplikasi ERP untuk memantau kegiatan distribusi sehingga laporan transaksi harian prosesnya lebih dapat diamati dan proses lebih cepat dan relatif murah. Lintasarta juga dapat mengoptimalkan sistem aplikasi ERP dan CRM dengan menggunakan jaringan komunikasi yang sesuai seperti Frame Relay atau VPN MultiService. Layanan komunikasi data Lintasarta dapat memberikan koneksi online secara real-time dengan service level guaranteed hingga 99%.
Layanan internet dari Lintasarta seperti LINTASARTAnet juga dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk, komunikasi dengan pemasok, mitra usaha dan konsumen, kebutuhan pemesanan dan transaksi online. Sedangkan untuk kegiatan distribusi yang mobile, Lintasarta juga menyediakan solusi layanan akses internet berkecepatan tinggi dengan harga yang ekonomis, yaitu IdOLA.
Bagi industri ini, proses koordinasi antar cabang-cabang sangatlah penting, maka tidak heran bila banyak perusahaan distributor yang menggandeng perusahaan telekomunikasi untuk menghemat biaya komunikasi antar sales / supervisor / atau karyawan-karyawan penjualan yang mobile di lapangan. Untuk koordinasi, Lintasarta dapat memberikan solusi komunikasi suara yang efisien dengan Mobile Extension (MOBEX). Layanan ini adalah layanan terintegrasi seluler dengan perangkat switch telpon atau Private Branch Exchange (PBX) pelanggan, sehingga pelanggan dapat melakukan panggilan dari PBX ke telpon seluler para pegawainya yang mobile atau sebaliknya.
Isu mengenai stok barang dan warehouse juga merupakan isu yang penting bagi industri ini. Gudang harus terpantau dengan baik, barang tidak rusak, tidak hilang. Barang masuk dan barang keluar terkontrol dan terdata dengan baik. Lintasarta memberikan solusi CCTV online untuk monitoring proses produksi, monitoring stok barang dan proses delivery secara online CCTV dari kantor pusat hingga ke berbagai lokasi. Ketersediaan stok barang di gudang juga dapat diperiksa oleh kantor pusat atau kantor cabang dengan menggunakan SMS Corporate yang di-customized.
Dengan Lintasarta sebagai business partner, Industri Trading dapat meningkatkan koordinasi (antara supplier, distributor dan end user) untuk melancarkan proses bisnis dengan infrastruktur seefisien mungkin, meningkatkan warehousing system sehingga kecepatan pengiriman barang ke konsumen akhir terjamin, menjaga agar sistem manajemen informasi selalu up to date, meningkatkan nilai shareholder, dan mengembangkan bisnis.
http://www.lintasarta.net/CreativeSolutions/Trading/tabid/87/language/id-ID/Default.aspx

Hal Penting Dalam Proses Pengiriman Barang

Hal Penting Dalam Proses Pengiriman Barang
Packing
Jenis packing mapun kekuatan packing sangat mempengaruhi apakah barang anda bisa selamat tiba tanpa kerusakan yang berarti. Misalnya akan mengirimkan tas etnik, maupun barang lain.
Dalam proses packing ini perlu dilihat beberapa hal: Jenis barang (pecah belah, cairan, makanan, dan sebagainya) Beberapa ekspedisi tidak mau mengangkut barang pecah belah jika packing yang kita buat tidak kuat. Untuk pecah belah biasanya dilakukan packing tambahan berupa packing kayu. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap harga packingnya. Perlu di-ingat dalam proses pengiriman barang cargo logistic akan banyak dilakukan proses handling, mulai dari barang di ambil di tempat anda, di gudang ekspedisi, pada saat dimuat di kendaraan (truk) atau pada saat proses pemuatan di pesawat maupun setelah barang tiba di tujuan. Semakin banyak handling yang dilakukan maka semakin besar juga resiko kerusakan barang. Jadi jenis packing akan mempengaruhi barang tersebut rusak atau tidak
Pengiriman Melalui Udara
Jika anda mengirim barang melalui udara, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan ekspedisi tersebut seberapa besar / berat yang diperbolehkan. Karena untuk tujuan-tujuan tertentu kita tidak boleh mengirim berat barang lebih dari jumlah yang ditentukan. Misal hanya dibatasi per koli cuma 150 kg saja. Lebih dari 150 kg harus dibagi menjadi 2 koli. Hal ini dikarenakan memang aturan dari operator pesawat. Begitu juga dengan dimensi/ukuran barang.
Pengiriman Melalui Darat
Bisa menggunakan truk atau bis dan juga saat ini ada yang menyediakan “Wagon Bus” dimana bentuknya seprti Bis tetapi hanya untuk angkut barang saja. Carilah perusahaan ekspedisi yang mempunyai jasa pengiriman yang sudah terjadwal setiap hari-nya. Memang cukup sulit mengetahui apakah suatu perusahaan ekspedisi itu mempunyai jadwal yang tetap atau tidak. Banyak juga perusahaan ekspedisi yang menunggu memberangkatkan barang sampai mereka mendapatkan muatan penuh baru berangkat. Jadi tidak heran jika ekspedisi A bisa kirim 2 hari untuk JKT-Yogya sementara ekspedisi B bisa satu minggu. Hati-hatilah melakukan pengiriman terutama pengiriman uang, apalagi kalau uang tersebut merupakan pinjaman tanpa jaminan. Kalau tidak hati-hati kita juga yang repot.
Jika muatan anda banyak dan harus dimuat dalam 1 truk, maka sebaiknya anda charter saja truk tersebut. Ini lebih aman karena barang tidak naik dan turun antara tempat anda, gudang ekspedisi dan tempat tujuan. Sebagai contoh perusahaan Mebel di Jepara hampir selalu mengirim barang mereka dalam 1 truk besar untuk dikirim ke setiap pelanggan mereka di luar kota.
Pengiriman Laut
Jika muatan anda banyak (misal 20 - 25 M3) sebaiknya anda booking saja 1 container 20 feet. Atau booking 1 truk dimana nantinya truk tersebut akan naik keatas kapal. Jika barang anda sedikit memang mau tidak mau barang anda harus digabung dengan barang-barang lain.
Lain-Lain
Tips-tips ini mungkin bisa bermanfa’at juga bagi anda.
Pakaian, jika anda kirim pakaian atau barang yang relative sensitip terhadap bau, maka packing dengan baik, rapat dan benar. Kedua, minta perusahaan ekspedisi anda untuk tidak mencampurkan barang anda dengan barang lain yang mungkin berbau menyengat.

http://kamissore.blogspot.com/2009/10/hal-penting-dalam-proses-pengiriman.html

8 Kualifikasi Pelayan Restoran Top

8 Kualifikasi Pelayan Restoran Top
submitted by Turboduck on 17 April 2010 @ 01:53 pm

Bisnis restoran sebenarnya tidak sekebar bisnis makanan dan minuman, tapi juga masuk ke dalam kategori bisnis pelayanan, layaknya sebuah hotel. Oleh karena itu, kualitas layanan merupakan satu hal yang tidak bisa diabaikan untuk menjadi restoran dengan terbaik.
Berikut ada beberapa tip yang kiranya harus diketahui oleh masing-masing pelayan dalam menjalankan tugasnya.
1. Mengerti dan pernah mencoba semua menu
Salah satu pertanyaan umum para pelanggan adalah "ini makanan macam apa?", karena kadang nama yang dipakai tidak jelas, dan tidak disertai penjelasan. Maka seorang pelayan top pasti bisa menjawab pertanyaan macam itu.
2. Menu favorit
Pertanyaan umum yang kedua adalah "Apa yang enak di sini?" sebuah pertanyaan umum bagi para pengunjung baru. Yang pasti janganlah dijawab "semua", karena tidak menyelesaikan masalah. :P
3. Promosi yang sedang berlangsung
Pengunjung pasti suka promosi, maka jangan lupa memberitahukan promosi yang sedang berlangsung, termasuk ketentuan yang berlaku.
4. Menu spesial hari ini
Beberapa restoran punya menu spesial yang berbeda tiap harinya. Maka pelayan harus siap menawarkan menu spesial tersebut, termsuk memberikan deskripsinya dengan jelas.
5. Tegas!
Status boleh pelayan, tapi bukan berarti martabat harus lebih rendah. Banyak pelayan yang kadang tidak bisa menjawab pertanyaan sepele dengan tegas, sehingga dibodohkan pelanggan.
6. Menambah penjualan
Ini salah satu hal yang disukai pemilik restoran, pelayan yang rajin menawarkan pesanan tambahan. "Apakah minumnya cukup?" atau "Mau dessert?" adalah pertanyaan sepele yang bisa menambahkan penjualan.
7. Ramah di awal & akhir
Selalu sapa dan perkenalkan nama Anda di awal. Berilah kesan untuk selalu siap membantu. Begitu transaksi selesai, ucapkan selamat tinggal dan terima kasih atas kunjungannya.
Bila tahu namanya, sapa saja dengan sopan dengan menyebutkan nama pelanggan. Pasti pelanggan akan terkejut dan merasa diingat.
8. Selalu awas akan kebutuhan pelanggan
Selalu perhatikan meja yang Anda layani, apabila perlu tambahan minuman, nasi, atau bantuan lain. Jangan buat pelanggan menunggu demi satu mangkuk nasi tambahan. Bila perlu, langsung ke dapur untuk meminta tambahan langsung, agar pelanggan bisa melanjutkan hidangannya.

http://goorme.com/article/8-kualifikasi-pelayan-restoran-top

Asuransi Kesehatan Karyawan

Asuransi Kesehatan Karyawan” Memberikan Manfaat Persalinan
3 September 2009 1,826 views 8 Comments
Asuransi kesehatan karyawan adalah program asuransi kesehatan kumpulan yang memberikan perlindungan kesehatan secara menyeluruh ( comprehensive ) bagi karyawan anda dan keluarganya. program kesehatan karyawan ini biasanya merupakan asuransi tambahan (rider) atas asuransi dasar yaitu asuransi jiwa karyawan.
Dengan semakin meningkatnya biaya biaya penunjang kesehatan, penyediaan fasilitas asuransi kesehatan bagi karyawan anda menjadi salah satu hal penting untuk mengurangi kekhawatiran mereka mengenai masalah kesehatan bagi diri karyawan maupun keluarganya.
Perusahaan yang jeli akan menggunakan “asuransi kesehatan karyawan’ ini sebagai sarana untuk meningkatkan loyalitas karyawannya, disamping itu karyawan juga akan senantiasa termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka, karena karyawan anda akan semakin fokus kepada tugas dan kewajiban mereka ketika bekerja tanpa perlu mengkhawatirkan masalah kesehatan dirinya maupun keluarga.
Asuransi kesehatan karyawan yang disediakan biasanya meliputi :
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap termasuk tindakan pembedahan
3. Hingga Persalinan
Salah satu keunggulan dari asuransi kesehatan karyawan ini bagi perusahaan adalah manfaatnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan anda, artinya dapat disesuaikan dengan budget anda.

http://www.asuransijiwaku.com/asuransi-kesehatan-karyawan-memberikan-manfaat-persalinan.html

Prinsip-prinsip manajemen

Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari.
Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
Semangat kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.

http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen

MEMBANGUN KINERJA STAFF

MEMBANGUN KINERJA STAFF
May 23, 2007
MEMAKNAI KINERJA KARYAWAN
Filed under: Gagasan — by cokroaminoto @ 1:16 am
Batasan Kinerja
Banyak terminologi kinerja. Dalam buku- buku teks istilah kinerja lebih banyak menunjuk pada konteks manajemen personalia. Meskipun akhir-akhir ini makin meluas pada bidang lain seperti hukum, sosial, politik dan pemerintahan. Namun pembahasan hal-hal yang terakhir itu, pada akhirnya bermuara pada manusia yang menjalankanya.
Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkatan kinerja tertentu. Tingkatannya dapat bermacam istilah. Kinerja karyawan dapat dikelompokkan ke dalam: tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan ‘unjuk kerja’ dari seorang karyawan.
Unsur dalam Kinerja Karyawan
Ada beberapa unsur yang dapat kita lihat dari kinerja seorang karyawan. Seorang karyawan dapat dikelompokkan ke dalam tingkatan kinerja tertentu dengan melihat aspek-aspeknya, seperti: tingkat efektivitas, efisiensi, keamanan dan kepuasan pelanggan/fihak yang dilayani.
Tingkat efektivitas dapat dilihat dari sejauhmana seorang karyawan dapat memanfaatkan sumber-sumber daya untuk melaksanakan tugas-tugas yang sudah direncanakan, serta cakupan sasaran yang bisa dilayani. Tingkat efisiensi mengukur seberapa tingkat penggunaan sumber-sumber daya secara minimal dalam pelaksanaan pekerjaan. Sekaligus pula dapat diukur besarnya sumber-sumber daya yang terbuang, semakin besar sumber daya yang terbuang, menunjukkan semakin rendah tingkat efisiensinya.
Unsur keamanan-kenyamanan dalam pelaksanaan pekerjaan, mengandung dua aspek, baik dari aspek keamanan-kenyamanan bagi karyawan maupun bagi fihak yang dilayani. Dalam hal ini, penilaian aspek keamanan-kenyamanan menunjuk pada keberadaan dan kepatuhan pada standar pelayanan maupun prosedur kerja. Adanya standar pelayanan maupun prosedur kerja yang dijadikan pedoman kerja dapat menjamin seorang karyawan bekerja secara sistematis, terkontrol dan bebas dari rasa ‘was-was’ akan komplain. Sementara itu, fihak yang dilayani mengetahui dan memperoleh ‘paket’ pelayanan secara utuh.
Mengingat fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan, maka unsur penting dalam penilaian kinerja karyawan adalah kepuasan pelanggan/fihak yang dilayani. Mengukur kepuasan pelanggan, merupakan persoalan yang cukup pelik. Sehingga tidak jarang, unsur ini sering kali diabaikan dan jarang dilakukan. Disebut pelik, karena pengukuran kepuasan pelanggan harus memperhatikan validitas pengukuran, sehingga harus memperhatikan metode dan instrumen yang tepat. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersifat profit-oriented, kepuasan pelanggan seringkali dihubungkan dengan tingkat keuntungan ‘finansial’ yang diperoleh. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang social-oriented, kepuasan pelanggan banyak dihubungkan dengan tingkat kunjungan ulang pelanggan. Meskipun kenyataanya tidak selalu demikian, karena pelayanan yang sifatnya monopolistik dapat meningkatkan ‘keterpaksaan’ pelanggan untuk datang dan minta dilayani. Mereka tidak memiliki pilihan.

http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/05/23/memaknai-kinerja-karyawan/

MANAJEMEN KEDISIPLINAN KARYAWAN

MANAJEMEN KEDISIPLINAN KARYAWAN Maret 5, 2009
Posted by sjafri mangkuprawira in Kepemimpinan, MSDM, Mutu, mental.
trackback

Kasus berikut ini tidak jarang ditemukan dalam perusahaan. Katakanlah ada seorang manajer dari sebuah perusahaan suatu ketika sempat memperhatikan seorang karyawan yang ditempatkan pada posisi menentukan. Pengamatan pihak manajemen selama ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut tidak mau bekerja sama pada waktu usaha ekstra diperlukan, segan menjadi sukarelawan untuk melakukan pekerjaan lembur, datang terlambat, memperpanjang waktu istirahat, terus menerus mengeluh dan tidak mau mematuhi instruksi.
Gejala yang sedang dialami karyawan tersebut tentunya membuat manajemen kecewa. Yang pertama dipertanyakan adalah apa yang akan dilakukan terhadap karyawan yang berperilaku seperti itu. Kalau dilakukan tindakan tegas, misalnya merumahkan, namun manajer akan kesulitan menemukan gantinya. Mengapa demikian? Karena karyawan bersangkutan memiliki keterampilan yang tidak banyak orang lain miliki. Ketrampilannya sangat unik dan keunggulannya sangat potensial di atas stanadar perusahaan. Jadi apakah manajer akan membiarkannya dengan resiko suasana kerja kurang nyaman atau sebaiknya manajer mencari penggantinya. Yakni dengan melatih karyawan lain dan atau mencari karyawan baru dengan persyaratan insentif tertentu. Di sisi lain perlu diupayakan bagaimana caranya agar perilaku karyawan yang “bandel tapi trampil” itu tidak ditiru oleh karyawan lainnya.
Kasus berikutnya juga sering membuat pihak manajemen bingung dalam mengambil tindakan kepada karyawan tertentu yang menyangkut kedisiplinan kerja. Dari hasil pengamatannya diperoleh kesimpulan ada hubungan positif antara motivasi kerja karyawan dengan tingkat kedisiplinannya untuk masuk kerja. Makin tinggi motivasi makin tinggi pula derajad kedisiplinan karyawan. Begitu pula didapatkan ada hubungan positif antara kedisiplinan kerja dengan derajad kerja keras karyawan.
Hasil pengamatan ini seharusnya menggembirakan manajer namun kenyataannya tidak demikian. Ternyata dari temuan aspek lainnya tidak terdapat hubungan positif antara kerja keras dengan mutu kerja. Padahal manajemen kompensasi sudah sangat memuaskan karyawan. Sementara suasana kehidupan kerja di perusahaan ini juga tergolong kondusif. Dengan demikian tampak kerja keras disertai etika kedisiplinan dari karyawan tidak menjamin akan menentukan mutu kerja yang dihasilkannya. Berarti pula masih ada faktor lain yang berhubungan dengan mutu kerja. Nah setelah dilakukan pengamatan mendalam oleh manajer itu ternyata karyawan bersangkutan hanya sebatas kerja keras dan disiplin tinggi tetapi tidak bekerja secara cerdas. Kinerjanya biasa-biasa saja bahkan cenderung di bawah standar perusahaan.
Kasus yang menimpa beberapa karyawan yang menyangkut kedisiplinan di satu sisi dan sisi lain tentang kinerja mendorong pihak manajemen untuk menerapkan manajemen kedisiplinan karyawan yang efektif. Derajad kasus pertama relatif lebih rumit ketimbang kasus kedua. Kasus pertama lebih pada aspek kepribadian sedang pada kasus kedua lebih pada kemampuan atau ketrampilan. Mengatasi masalah kepribadiaan membutuhkan pendakatan dan waktu yang lebih intensif. Pasalnya mengidentifikasi masalah kepribadian seseorang sifatnya lebih kompleks ketimbang hanya masalah lemahnya ketrampilan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan, misalnya, dapat berupa faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik dari yang bersangkutan. Sementara tingkat ketrampilan lebih ditentukan oleh faktor intrinsik bersangkutan. Kalau karyawan pada kasus kedua dapat diatasi dengan pelatihan dan pengembangan. Sedang karyawan pada kasus pertama selain pelatihan tentang kepribadian juga perlu bimbingan-bimbingan kepribadian secara intensif. Intinya adalah bagaimana talenta yang dimiliki karyawan bersangkutan dapat diubah dari kemampuan bekerja sendiri menjadi talenta yang berkemampuan bekerja dalam suatu tim yang kompak dengan tingkat kedisiplinan tinggi.
Karena itu dalam menerapkan manajemen kedisiplinan karyawan yang efektif maka perusahaan harus memiliki suatu perencanaan pengembangan kedisipilinan yang terarah. Yakni mulai dari langkah mengidentifikasi tipologi ketidakdisiplinan kerja dan masalahnya, menganalisis faktor-faktor penyebab timbulnya ketidakdisiplinan, pembuktian di lapangan, perencanaan operasional pengembangan kedisiplinan kerja, implementasi rencana pendisiplinan kerja termasuk proses pengendaliannya, dan pengembangan umpan balik program pendisiplinan, serta evaluasi sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program pendisiplinan kerja karyawan.

http://ronawajah.wordpress.com/2009/03/05/manajemen-kedisiplinan-karyawan/

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran
Written by Mr. Endi on August 22, 2009 – 7:38 am -


Kegiatan Promosi
Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama pemasaran agar terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk merangkul konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untukmengenalkan produk kepada konsumen dengan tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula.
Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau sering lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-event tertentu yang biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan terakhir adalah promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal dengan istilah ‘sales promotion’.

http://go-kerja.com/manajemen-pemasaran/

Marketing Promosi Produk Lewat "Social Media"

Marketing
Promosi Produk Lewat "Social Media"
Senin, 4 Oktober 2010 | 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas pencarian melalui online akan semakin berkembang jika digabungkan dengan social media. Dengan adanya penggabungan kedua hal tersebut, diharapkan brand akan menjadi lebih dekat dengan konsumen. Demikian disampaikan Google Head of Agency Relation SEA, Anand Tilak, dalam seminar "Digital Is Now", Senin (4/10/2010), di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.
"Kegiatan searching dan social media harus melebur seperti join forces karena perkembangan social media kini semakin tumbuh orang menceritakan apa saja yang dilakukannya melalui social media," ujar Anand.
Ia mengungkapkan dengan penggabungan social media dalam search engine, konsumen akan semakin mudah menemukan produk yang mereka inginkan. Selain itu, akan semakin banyak informasi yang didapatnya.
Menurut Anand ada dua tipe pembeli produk yakni yang melakukan kegiatan seacrhing dan yang tidak. "Bagi konsumen tipe searcher dia akan memiliki info tentang produk yang lebih akurat, mempunya hasrat mengeluarkan uang dan untuk membeli produk tersebut dibandingkan dengan yang tidak," ujarnya.
Pengiklan menurut Anand telah menyia-nyiakan uangnya dengan memasang iklan di berbagai media. Padahal, yang terpenting adalah bagaimana brand lebih dekat dengan konsumen, salah satunya adalah dengan teknik pencarian. "Pencarian adalah spot 30 detik bagi marketing modern yang terjamin mencapai target dan terpercaya," ungkapnya.
Meski begitu besar dampaknya, Anand mengakui pendorong pertama konsumen untuk mencari info tentang produk adalah melalui iklan di media massa. "Jadi keduanya, baik offline campaign lewat media massa maupun online campaign (internet) harus digabungkan," ungkap Anand.
Oleh karena itu, kini brand harus memiliki strategi yang tepat kepada konsumennya. "Jangan sampai konsumen tidak menemukan produk Anda. Salah satu kuncinya memang perbanyak keyword. Makin banyak keyword bagus, kalau kurang itu tidak baik," ujar Anand.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/04/15164041/Promosi.Produk.Lewat.Social.Media

Marketing Produk Baru Tanpa Budget Promosi

Marketing Produk Baru Tanpa Budget Promosi (1)
Posted: 12 Februari 2009 by Iwan Setiawan in Selling
Tag:Budget marketing, Budget promosi, grosir, Market leader, penetrasi pasar, Produk baru, Strategi Marketing, supermarket, toko
24
Salah satu teman di milis MC-ers bertanya mengenai bagaimana memasarkan produk baru, tanpa budget marketing dan menghadapai pemimpin pasar yang sudah melakukan penetrasi pasar sangat kuat.
Pertanyaan ini mengingatkan saya pada sepenggal kehidupan saya yang pernah merintis pemasaran produk baru beberapa tahun silam. Dua kali merintis pemasaran produk baru dan ternyata menuai sukses, mendorong saya untuk membagikan sedikit ilmu ini kepada rekan-rekan marketer.
Produk Pertama yang saya pasarkan adalah pasta gigi, sebut saja merek X. Pasta gigi ini belum ada dipasaran sama sekali saat itu, harganya 2 kali lebih mahal dari market leader, perusahaan juga tidak memiliki budget promosi yang cukup untuk memperkanalkan produk ini secara luas. Namun yang membuat saya optimis untuk memasarkan, produk ini memiliki kelebihan dibanding market leader dan produk lainya. Selain cepat bersih, produk ini juga tidak banyak menimbulkan busa dan mampu mengobati gusi berdarah dan sakit gigi.
Awalnya saya tidak begitu risau dengan kondisi ini, saya pikir sama saja dengan memasarkan produk lain yang pernah saya pasarkan sebelumnya. Apalagi saya sudah banyak kenal dengan pemilik toko di salah satu kota di Jawa Timur. Dengan gaya sales kanvas pada umumnya, saya memulai langkah untuk masuk ke toko-toko dan grosir. Toko demi toko dilalui, namun sampai sore hari ternyata tidak satupun produk saya terjual. Jangankan terjual, untuk sekedar titip saja mereka tidak mau, karena yakin produk itu tidak akan laku dipasaran.
Keesokan harinya, saya mencoba merubah target pasar, dari toko dan grosir ke warung-warung kecil dipinggiran kota, dengan harapan tidak mudah terbaca oleh pemasaran langsung sang market leader.
Namun lagi-lagi warung-warung kecil inipun menolak. Disini saya baru mulai sadar, bahwa saya menghadapi tantangan yang tidak ringan. Semalaman tidak bisa tidur, berpikir bagaimana cara agar produk ini bisa laku keras.
Ide-idepun datang silih berganti, dan akhirnya sampai pada satu kesimpulan bahwa saya harus menemukan pengguna produk terlebih dahulu, baru membangun jalur distribusi.
Keesokan harinya, saya minta produk sampel dengan ukuran kecil dari kantor. Sekarang tidak ke warung-warung lagi, tapi ke rumah Pak RT, Ibu Ketua Arisan, Ketua PKK, Ketua Dharma Wanita, Ketua Pengajian dan orang-orang yang berpotensi memiliki komunitas. Disitu saya menanyakan kapan acara-acara mereka diadakan dan minta sedikit waktu untuk memperkenalkan produk saya.
Dalam waktu satu minggu, saya telah mengantongi puluhan jadwal arisan, pengajian, yasinan, selamatan dan acara lainya. Ketika waktunya telah tiba, sayapun datang dengan membawa produk sampel yang sudah disiapkan sebelumnya.
Di acara itulah, saya mulai memperkenalkan produk, menjelaskan manfaat dan kelebihan produk dibanding produk lain sejenis. Di akhir sesi, saya sempatkan membagi produk sampel ke peserta. Kata-kata terakhir saya berpesan bahwa nanti jika merasa cocok dengan produk saya, Bapak Ibu bisa membeli di warung Bu Darmi, warung terdekat yang telah saya survey sebelumnya.
Setelah itu tugas saya adalah mendatangi warung Bu Darmi dan memberitahukan bahwa saya telah merekomendasikan warga sekitar untuk membeli produk pada warung miliknya. Lalu saya titipkan produk saya sebanyak 3 pcs.
Dua hari berikutnya, saya kunjungi kembali warung Bu Darmi untuk melakukan pengecekan produk. Nah..ternyata pancingan saya mulai berhasil, produk saya laku 2 pcs, jadi tinggal 1 cs. Penempatan produk yang hanya 3 pcs ini memang sengaja. Agar meskipun terjual 1 atau 2 pcs, produk kita terlihat laku keras, karena warung tidak melihat berapa yang laku, tapi berapa yang tersisa.
Melihat produk saya yang “laku keras” ini, Bu Darmi bersedia membeli secara cash, bahka Ia minta 2 lusin sekaligus. Tapi saya tidak terpancing, saya hanya bersedia memberinya 6 pcs produk, sekali lagi ini adalah bagian dari strategi psikologis.
Ternyata hari-hari berikutnya jumlah warga sekitar Bu Darmi yang menggunakan produk saya mulai bertambah. Warung-warung yang menydiakan produk saya seperti Bu Darmi juga jumlahnya bertambah. Setelah jumlahnya semakin banyak, pembentukan jalur distribusi mulai dibutuhkan.
Langkah berikutnya adalah mendatangi toko dan grosir yang lebih besar dari warung Bu Darmi, toko dan grosir ini biasanya menjadi tempat berbelanja warung-warung kecil. Berbekal data penjualan dan data warung yang sudah menjual produk saya, akhirnya toko dan grosir itupun bersedia menyediakan produk saya.
Kemudian saya merekomendasikan toko dan grosir tersebut kepada warung-warung kecil penyedia produk saya yang biasa belanja kesitu. Distribusipun berjalan dan saya tidak lagi harus blusukan (masuk-masuk) ke acara warga atau mendatangi warung-warung kecil lagi di wilayah tersebut. Cukup mengirimkan produk ke toko dan grosir.
Tapi tidak berhenti disitu, perluasan wilayah dengan cara yang sama tetap dilakukan. Sampai teman-teman sales yang lain menjuluki saya sebagai spesialis warung pedesaan. Tapi gak apa-apa, buktinya produk tersebut mampu terserap dengan baik, sedangkan teman-teman lain yang hanya memaksakan masuk ke toko dan grosir, produknya hanya menumpuk di gudang toko dan grosir tersebut. Akibatnya tidak pernah ada repeat order.
Tugas berikutnya adalah memasukkan produk tersebut ke supermarket atau mall. Meyakinkan pihak supermarket bahwa produk ini akan laku memang tidak mudah. Tapi akhirnya dengan data penjualan, mereka menjadi percaya bahwa produk tersebut laku.
Dan ternyata produk ini memang laku di supermarket. Bagaimana tidak, jika konsumen sudah dibangun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya sekedar kenal, tapi sudah menjadi pengguna potensial sebelumnya. Mungkin mereka adalah salah satu dari anggota arisan yang pernah saya kasih sampel produk dan telah berlangganan ditempat Bu Darmi.
http://marketingtulen.wordpress.com/2009/02/12/marketing-produk-baru-tanpa-budget-promosi/

Effektifkah promosi melalui situs iklan?.

Effektifkah promosi melalui situs iklan?.

Posted on June 5, 2010

Promosi tepatnya mempromosikan bisnis yang anda geluti baik bisnis konvensional maupun bisnis online menjadi sangat penting pada saat ini. Dengan promosi ini, bisnis Anda dapat dikenali oleh calon pelangggan Anda sehingga konsumen dapat mengakses produk Anda dengan cepat, mudah dan murah. Apalagi bagi Anda yang selama ini menggeluti bisnis di internet tentu sudah familiar dengan internet marketing. Secara sederhana internet marketing dapat diartikan sebagai sebuah metode pemasaran bisnis dengan memanfaatkan media internet.
Tentu kita sering bertanya : mengapa harus harus mempromosikan bisnis melalui internet? Bukankah melalui media yang lain, bisnis kita tetap melaju kencang? Apa malah bisa menambah biaya jika mempromosikan bisnis kita melalui internet? Ngga ah, rumit itu pake internet marketing.
Itu beberapa pertanyaan inilah yang sering menggelayuti pikiran saya, termasuk Anda barangkali. Beberapa hari yang lalu saya menerima pesan dari GM. Susanto, seorang internet marketer yang sukses memasarkan affiliate ClickBank, ia membagikan pengalamanya selama ini sebagai seorang internet marketer yang sukses. Ia menyebutkan beberapa alasan mengapa internet marketing tepatnya bagaimana mempromosikan bisnis via internet itu menjadi sangat penting terutama pada saat ini.
Salah satu alasan yang sangat penting yang mendasari adalah dari segi pembiayaan pemasaran via internet yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pemasaran secara konvensional. Bagaimana tidak, karena pemasaran melalui internet lebih fokus, atau sangat tertarget. Bahkan biaya yang dikeluarkan relatif lebih rendah dibanding pemasaran offline. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran juga menjadi lebih effektif dan effisien.
Berbagai metode internet marketing sudah dilakukan para pebisnis online dan kesemuanya memberikan hasil yang menakjubkan. Salah satu yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan mempromosikan bisnis di internet dengan beriklan di media iklan online. Situs iklan yang kini banyak bertebaran di internet. Bahkan dengan fasilitas yang bagus untuk mempromosikan bisnis anda, bukan hanya iklan baris tanpa atau dengan image, sekarang ini banyak situs iklan yang menyediakan iklan banner dan iklan premium dengan murah.
Bahkan sekarang ini kalau Anda rajin browsing di internet Anda akan menemui beberapa situs iklan yang menawarkan pemasangan iklan secara gratis. Situs-situs iklan ini ada yang menawarkan paket iklan gratis dengan mendaftar lebih dahulu, namun banyak juga yang menawarkan paket iklan gratis tanpa harus mendaftar, langsung online. Situs-situs seperti ini dapat Anda manfaatkan untuk menjaring pelanggan dan meningkatkan kinerja bisnis Anda. Tidak ada salahnya Anda memanfaatkan yang gratisan seperti toh memang sudah sengaja disediakan oleh pemilik situs. Iya, kan?
Salah satu situs iklan gratis yang sedang berkembang dan mulai dibanjiri para pemasang iklan adalah situs iklan gratis online. Situs ini menyediakan fasilitas untuk para pebisnis online maupun offline untuk dapat pasang iklan secara gratis tanpa harus mendaftar sama sekali dan iklan Anda langsung online pada saat itu juga tanpa menunggu aktivasi iklan oleh admin situs. Wahhhh……menarik sekali! Betul !!! Selain menyediakan fasilitas iklan gratis, situs ini juga menawarkan paket pemasangan iklan banner dan iklan premium dengan biaya pasang yang murah. Bener, coba dech ….Anda bisa mengunjungi situsnya dan langsung pasang iklan Anda
Bahkan kalau mau saat ini sudah ada situs iklan baris gratis yang menyediakan pemasangan iklan ke beberapa siktus iklan gratis sekali klik. Anda bisa masuk ke Spyonad, situs iklan gratis yang menyediakan fasilitas penyebaran iklan anda ke puluhan situs iklan secara gratis. Boleh dicoba lho.
Bagaimana …sudah siapkah Anda para pebisnis untuk memasarkan bisnisnya dengan internet marketing? Silahkan manfaatkan layanan situs iklan gratis atau media iklan online lainya. Pertanyaanya effektifkah memperomosikan produka anda melalui situs-situs iklan online ini? Silahkan sharing dengan teman-teman yang lain di sini. Trima kasih dan Salam sukses
http://www.sugiana.com/mengeffektifkan-promosi-melalui-situs-iklan/.html

Promosi dalam Marketing yang Paling Dasar

Promosi dalam Marketing yang Paling Dasar

Pemasaran merupakan sendi, atau Pokok induk dari sebuah perusahaan. Baik itu perusahaan berupa barang, atau pun jasa. Bagian dari sebuah pemasaran yang paling awal adalah pesan. Pesan melalui sebuah komunikasi. Pesan merupakan komunikasi yang harus bisa dijalankan dalam sebuah product. Misalnya calon pembeli sudah tahu produk kita, disitu sebuah citra atau image dari Produk yang akan kita pasarkan sudah ada komunikasi. Sudah ada pesan. Dan tentunya sudah ada daya tarik tersendiri dari pembeli tersebut. Entah itu positif atau-pun negatif. Itu perlu kita lakukan.

Kemudian adanya merk dagang. Itu perlu agar adanya Brand dari produk yang akan kita pasarkan mendapat respon. Branding dalam pemasaran itu penting. Kenapa perlu? Branding merupakan Baju, wajah atau-pun icon. Apabila produk kita sudah punya Brand terhadap calon pembeli, tentu saja pembeli akan selalu mengingat barang anda.

Dan yang paling penting, program promosilah yang merupakan saluran komunikasi yang utama terhadap calon pembeli. Ia akan membantu kita merencanakan program promosi yang efektif, jika kita tinjau sebentar teori komunikasi dan kita tunjuan penerapannya terhadap pengembangan strategi promosi.


Metode Promosi

Dalam mempromosikan sebuah barang atau produk, perlu yang namanya metode. Dan lebih penting lagi, jika dilakukan.
Alat-alat yang perlu dilakukan dalam promosi untuk membangun penjualan produk atau pun barang anda, Promosi yang efektif adalah sebagai berikut :

Iklan
yup.... gunakanlah layanan Iklan.
kenapa iklan? karena dengan menggunakan iklan, produk anda akan mudah dikenal oleh orang lain. Apabila lewat Offline, bisa menggunakan Koran ataupun majalah sebagai media promosi produk anda.

Dan apabila meinginginkan atau menggunakan online, sungguh mudah, gunakanlah layanan iklan gratis. Sungguh banyak layanan iklan yang menyediakan secara gratis. Dan bila perlu, gunakanlah website ataupun blog sebagai wadah anda dalam berpromosi produk anda. Itu sebagai contoh kecil saja.
http://www.ilmu-marketing.co.cc/2009/05/strategi-promosi-pemasaran.html

Kamis, 07 Oktober 2010

Pusat Batik Thamrin Patok Omset Ambisius Rp 3,5 M

Pusat Batik Thamrin Patok Omset Ambisius Rp 3,5 M
08 Feb 2010
• Harian Ekonomi Neraca
• Industri
NERACA
Jakarta - Mudah mudahan ini bukanlah target ambisius. Pasalnya pusat batik nusantara di Thamrin City yang baru saja dibuka akhir pekan lalu menargetkan omset hingga Rp 3,5 miliar. Tentu saja ini membutuhkan kerja keras dari si pengelolanya.
CEO PT Jakarta Realty, pengembang Thamrin City, Hadi Satyagraha mengatakan optimis dapat mencapai omzet tesebut. Disitu juga sudah ada sebanyak 4.750 pedagang dan pengrajin batik. Adapun pengunjungnya mencapai 30 orang per hari.
"Saat itu pameran batik hanya diadakan beberapa hari saja dalam seminggu, tapi karena animo masyarakat positif makanya akan digelar setiap hari melalui peresmian Pusat Batik Nusantara," ungkapnya, akhir pekan lalu di Jakarta.
Selain itu, Hadi juga membidik omset di luar pameran 5°besar Rp 75,6 juta dari 101 pedagang dengan total pengunjung mencapai 656 orang. Hanya saja, ini berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Para pedagang batik dan peserta pameran mengatakan penjualanya sangat sepi. Dari pantauan Neraca, terlihat banyak pemilik kios yang menunggu pembeli datang. Salah satunya Asril Basuki salah seorang pedagang batik yang menempati salah satu kios di Thamrin city sejak setahun lalu. "Ini tempat yang paling sepi, sudah tiga tahun dibuka pengunjungnya masih begini-begini saja," terangnya.
Asril mengatakan hanya mampu menjual 80 potong perbulan. Padahal di kios lainnya yang iamiliki penjual bisa diatas angka tersebut. "Sepi ini karena kesalahan pengo-laan gedung, seharusnya mereka bisa kasih promosi biar ramai sehingga nggak kelihatan kosong, dimana-mana kalau pertokoan baru paling sepinya cuma 1 -2 tahun pertama saja," jelasnya.
Penuturan yang tak jauh berbeda juga diutarakan Ahmad pengerajin tembaga dari kota gede Jogyakarta yang mengikuti pameran ini sekitar 4 hari lalu mengatakan pameran sangat sepi pengunjung. "Satu hari saya paling hanya menjual 1 sampai 2 kerajian," ungkapnya.
Dirinya yang membawa beberapa model Bros dan ikat pinggang dari lembaga dengan harga dari Rp 15.000 hingga Rp 150.000 sedikit kecewa dengan keadaan ini. "Rencananya kita cuma seminggu sih disini, kalau sepi begini nggak niat untuk diperpanjang lagi," urainya.
Dia mengakui keikut-sertaanya dalam pameran ini karena ajakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan di daerahnya. "Untung biaya pulang perginya mereka yang bayar," jelasnya Keluhan yang tak jauh berbeda juga di ungkapkan Sutini pengerajin batik dari Solo, setelah lebih dari 5 hari jualan di Tham- , rin City, dirinya hanya mampu menjual sekitar 2-3 potong kain batik. "Disini sepi mbak, pengunjungnya juga jarang, padahal harganya sudah di obral," terangnya.
Berdasarkan pantauan Neraca, di Thamrin City memang sangat sepi,banyak kios yang masih kosong. Namun harga jual batik yang berasal dari pengrajin UKM sangat bervariasi. Dari mulai kemeja pria yang merupakan batik cap dapat di beli dengan harga Rp 100.000 tiga buah.
Sedang untuk batik tulis mulai dari harga Rp 100.000 per potong hingga Rp Rp 6 juta. Untuk ase-soris batik, seperti bros dan ikat pinggang dijual dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 200.000. Sedangkan untuk batik dalam bentuk lain seperti tas di jual mulai harga Rp 20.000, sepatu dan sandal batik di jual mulai dengan Rp 25.000.
Nah, kehadiran pusat penjualan batik di Thamrin City tak membuat gentar pengusaha lain yang menjual produk serupa. Seperti pusat perbelanjaan Sarinah. Muhammad Rusdie, Manager Humas Sarinah mengaku, tetap optimis usaha baliknya akan sulit tersaingi. Sebab, ikon Sarinah sebagai lokasi penjualan aneka batik dan kerajinan sudah terkenal lama.
Selain itu, menurut Rusdie, para mitra bisnisnya tetap melihat Sarinah sebagai lokasi usaha strategis karena kerap menjadi pilihan kunjungan wajib para turis. "Kita memiliki banyak keungggulan," ujarnya. Adapun keunggulannya adalah Sarinah membantu pinjaman kepada para mitra usahanya yang rata-rata berskala Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pinjamannya Rp 5 juta - Rp 50 juta dengan bunga 6% pertahun. Dan mereka harus mengembalikan dalam waktu 2
tahun
http://bataviase.co.id/node/87916